Selasa, 30 April 2013

contoh kasus manajemen


KEBANGGAAN SEORANG MANAGER PETERNAKAN

            Hari kerja Bob Foster biasanya mulai jam 06.30 pagi di peternakan Lost Valley, peternakan kelas bintang empat, sekitar 90 mil dari Denver. Keluarganya sedang tertidur tetapi Foster sudah menyiapkan jadwal aktifitas yang akan membuatnya sibuk sampai ke esokan paginya : Daftar gaji, pembayaran, makan bersama tamu, menunggang kuda bersama tamu, panggilan telepon ke pemasok, surat menyurat dan reservasi para tamu.
         “Jika kita cukup besar, saya akan mempekerjakan orang lain untuk mengurus beberapa hal ini” katanya pada 10.00 pm. Pada sabtu malam “karena kita kecil,saya mengerjakan semuanya” (peternakan Lost Valley memiliki kapasitas 100 tamu)
            Saat berusia 39 tahun, Foster adalah seorang manajer di Lost Valley, peternakan kuda dan sapi yang terletak pada 26.000 hektar hutan nasional. Foster sering kali berinteraksi dengan tamu-tamunya.
            “Di dalam bisnis, kamu harus benar-benar menjadi seseorang. Seseorang biasanya dating kepada saya saat makan malam dan mengundang saya kembali ke kabin untuk berbincang-bincang setelah berdansa. Dan tanpa kamu tau, ternyata jam sudah menunjukan jam 12.30 malam.
              Menurut editor yang mewawancarai dia, Foster sangat berkualitas untuk menjalankan salah satu dari beberapa peternakan terbaik di Colorado.  Menurut pengamatan “tidak hanya memiliki kepribadian untuk bertahan berkomunikasi dengan orang yang terkadang ada pada tingkat berlebihan, tetapi dia juga ahli dalam bidangnya dan seorang pebisnis pria yang solid ,dan dia juga seorang ahli yang dapat menangani semua pekerjaannya.”
            Dia mengatakan bahwa dia menikmati program reservasi. Satu hal tersebut, membantu menjaganya dalam denyut nadi sebuah bisnis. Mengambil reservasi oleh dirinya sendiri juga memungkinkan dia untuk menyaring tamu yang memiliki harapan yang tidak realistis dari penyedia layanan di peternakan.
            Foster bergabung dengan peternakan, yang merupakan bisnis keluarganya setelah dia lulus dari jurusan administrasi perhotelan. Dia percaya bahwa dia telah mampu mengatasi sebagian besar masalah yang biasa menggangu bisnis keluarganya. Dia mengatakan “hal terbaik yang telah saya pelajari selama dekat dengan ayah saya adalah meletakkan kepribadian di samping dan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik. selama dia aktif dan jika dia merasa sangat kuat tentang suatu hal kamu tidak perlu mengubahnya menjadi perang dunia ketiga.”
            Tujuan Foster ketika dia kembali ke peternakan pada usia 28 tahun adalah untuk mengubah Lost Valley dari 6 bulan pertahun  menjadi bisnis sepanjang tahun. Berdasarkan pemikirannya tentang sebuah proyek saat bekerja di hotel saja, dia dapat menambahkan hal baru pada penginapan utama dan memungkinkan dia untuk memperbesar kapasitas peternakan dari 60 sampai 100 tamu dan menyediakan perumahan lebih banyak bagi karyawannya. Foster juga memulai budidaya bisnis musiman dengan menarik perusahaan-perusahaan keci, asosiasi/perhimpunan, dan dewan kota yang ingin tenang mengatur untuk pertemuan mereka.
            Satu tantangan Foster yang sedang di hadapi saat ini adalah mempertahankan peternakan keluarganya di saat orang tuanya melepaskan bisnis ini ketangannya. Peternakan ini sekarang di huni oleh 5 anjing, lebih dari 100 ekor sapi, 150 kuda, dan 55 karyawan selam musim panas ini. Pekerjaan sebesar ini terlalu berat jika foster  mengerjakan sendiri tanpa di bantu orang tuanya. Namun, dia ingin melanjutkan untuk mempertahankan suasana kekeluargaan. Salah satu solusi slternatif masalah ini adalah membawa saudara perempuan dan saudara laki-lakinya untuk memelihara peternakan ini. “apa yang membuat say tertarik” dia mengatakan “orang-orang yang datang.”

PERTANYAAN
1.      Apakah peran manajerial di terapkan dalam pekerjaannya ?
2.      Apakah kamu berfikir bahwa foster adalah seorang eksekutif ?
3.      Apakah jenis kewirausaahan yang Foster fikirkan untuk di tampilkan ?
4.      Apakah peran manajerial yang mungkin mengabaikan Foster ?

JAWABAN
1.      Dari cerita di atas, Foster melakukan banyak peran manajerial dalam pekerjaannya. Diantaranya :
a.       peran managerial sebagai tokoh perusahaan yaitu berupa kegiatan seremonial seperti menyambut para tamu dengan melakukan reservasi, menunggang kuda ataupun makan bersama seperti apa yang di lakukan Foster
b.      peran manajerial sebagai penghubung yaitu seperti Foster yang meluangkan waktunya untuk orang-orang yang ada di luar unit usahanya.
c.       Peran manajerial dalam pengambilan keputusan yaitu Foster mampu melakukan pemecahan masalah yang ia hadapi dalam usahanya seperti melakukan penambahan dan perluasan peternakan demi mempertahankan  usahanya tersebut.

2.      Menurut kami, Foster sudah dapat dikatakan sebagai eksekutif, karena dari banyak masalah yang dia hadapi dalam usahanya tersebut, Foster mampu menanganinya sendiri bahkan mampu memotivasi setiap orang untuk mempertahankan sebuah usaha dengan planning yang akan dia lakukan untuk mempertahankan usahanya tersebut bahkan dia sudah mampu mengembangkan terobosan baru saat dia bekerja sebagai staff di perhotelan.

3.      Dari cerita diatas ,dapat disimpulkan bahwa jenis kewirausahaan Foster yaitu innovative entrepreneur yaitu seorang wirausaha yangterus berfikir kreatif dalam melihat suatu peluang dan mengembangkannya. Seperti apa yang dilakukan Foster yaitu dengan memperluas kapasitas peternakan, menarik perusahaan-perusahaan kecil ataupun asosiasi, serta ampu melakukan pengembangan-pengembanga baru seperti apa yang telah dia lakukan di saat dia bekerja di perhotelan.

4.      Peran manajerial yang mungkin di abaikan Foster adalah peran manajerial sebagai informasi karena mungkin Foster kurang mendapatkan informasi mengenai permasalahan dan cara mengembangkan usahanya tersebut sehingga dia belum mampu mengorganisasi bahkan mengontrol apa yang terjadi dengan perusahaannya tersebut dan membuatnya sulit untuk mempertahankan usahanya tersebut karena hanya di tangani oleh dirinya sendiri saja.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar