Senin, 03 Juni 2013

langkah-langkah Penulisan Ilmiah



a.       Memilih Topik dan Tema
Pengertian topik dan tema sering dikacaukan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah berikut ini.
a)      Isu-isu yang masih hangat
b)      Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional
c)  Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain
d)     Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot. Dalam pertimbangan ini bila akan menulis karya ilmiah bidang pendidikan maka yang menjadi pertimbangan adalah topic tentang pendidikan.

Cara yang mudah untuk mencari topik adalah dengan membaca secara cepat berbagai sumber informasi, khususnya tentang pendidikan. Hal ini bertujuan antara lain:
a)      menetapkan topik yang akan dikembangkan
b)      mencari kemungkinan terdapatnya sumber sebanyak mungkin, dan
c)      mencari verifikasi yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan penulisan atau penelitian. 

Selain itu, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topic yaitu :
a)      Pertama, penulis dapat memilih topik yang telah menjadi minatnya
b)      Kedua, penulis dapat memilih topik yang diperkirakan dapat mengembangkan minatnya
c)      Ketiga, topik tersebut mengundang rasa ingin tahu penulis
d)     Selain itu, latar belakang pengetahuan penulis terhadap topik yang dipilihnya  juga sangat berperan dalam sebuah karya tulis ilmiah


b.      Mengumpulkan Bahan

Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.


c.       Merencanakan Kerangka Penulisan

Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, serta mengumpulkan bahan yang relevan, penulis mulai merencanakan susunan kerangka penulisan. Wahab (1994:29) menyebutkan tiga alasan penulis perlu menyusun kerangka penulisan. Tiga alasan tersebut adalah:
a)      penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-idenya
b)       penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan
c)      penyusunan kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa


d.      Penulisan Karya Ilmiah

Setelah kerangka penulisan karya ilmiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi paragraf-paragraf pengembangan. Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
a)      Pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraph
b)      Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang, yakni yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf)
c)      Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide penjelas
d)     Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku
e)      Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan
f)       Ada keterpaduan antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya


e.       Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final

Setelah kerangka dikembangkan menjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal dalam pengembangannya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Penyuntingan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga dengan bantuan orang lain.

Proses penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu:
a)      teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca)
b)      kalimat
c)      paragraph
d)     bahasa

Setelah melalui proses penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada akhirnya, draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar